biosfer dan makhluk hidup
DAN
MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA
Kata Pengantar
Puji syukur
kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya kami dapat
menyusun makalah Ilmu Alamiah Dasar ini
dengan baik.
Makalah ini disusun dengan bahasa yang
lugas, sistematis, komperhensif dan terpadu. Dengan pendekatan tersebut
diharapkan pembaca makalah ini akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan
mendalam. Makalah ini dapat dijadikan sebagai panduan atau alat bantu yang
tidak dapat bekerja sendiri tanpa usaha keras dari sumber daya manusia baik.
Makalah ini juga disusun apa adanya, tidak mengurangkan kata sedikitpun.
Saya menyadari bahwa kerja keras kami
jauh dari memadai. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Pendahuluan
Dalam makalah
ini membahas tentang Biosfer dan Makhluk hidup serta interaksi manusia dengan lingkungannya.Di dalam
makalah ini menjelaskan secara detail pengertian dari biosfer itu sendiri , dan
dijelaskan secara lebih rinci mengenai biosfer. Begitu juga dengan interaksi makhluk hidup dan
lingkungannya
Semoga
makalah ini dapat membantu para pembaca sekalian mengenai isi dan
pembahasannya.
Daftar Isi
Kata Pengantar 2
Pendahuluan 3
Daftar Isi 4
BIOSFER 5
Pengertian
Biosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi 7
Pengertian
Makhluk Hidup 13
Ciri Makhluk
Hidup 15
Klasifikasi
Makhluk Hidup 19
Proses klasifikasi dan Takson Dalam Proses Klasifikasi 21
Tingkatan Takson Proses Klasifikasi 22
Tata Nama Binomial Nomenclature 24
MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA 26
A.Latar
belakang 26
B.Tujuan 27
C.Metode
penulisan 27
Pengerian manusia dan lingkungan 28
Pengertian lingkungan 29
Korelasi antara manusia dan lingkungan 30
Pengaruh manusia pada alam
lingkungan hidupnya 32
Sumber alam 33
Teori etika lingkungan hidup 35
Pengetahuan dan interakasi manusia
dengan lingkungan 41
Resume biosfer dan makhluk hidup 44
Resume Makhluk hidup dan
lingkungannya 47
Kesimpulan 52
Daftar Pustaka 53
Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung.
Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer
adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan
hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga
sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan.
Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5
miliar tahun usia Bumi.
Seluruh
ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang
cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita
sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan
bakteri, yaitu disebut substrat.
Dua
spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung
(nisia) berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam
ekosistem. Dalam nisianya, organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan
organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif. Sebagai contoh
marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan tropis.
Suatu benda
dinyatakan hidup atau maklhuk hidup jika memiliki ciri-ciri :
1. Melakukan pertukaran zat atau metabolisme; artinya
adanya zat yang masuk dan keluar.
2. Tumbuh; artinya bertambah besar karena pertambahn
dalam dan bergerak.
3. Melakukan reproduksi atau
berkembang biak.
4. Memiliki irritabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan
dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.
5. Memilki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap
lingkun rangsangan itu.
.
Pengertian
Biosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi
(Pengertian Biosfer Sebagai Struktur
Lapisan Bumi)
Biosfer merupakan sistem kehidupan
paling besar karena terdiri dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk
hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya
sebagai kesatuan.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.
Pemahaman mengenai biosfer sangat
penting untuk pengelolaan sumberdaya hayati, terutama karena perkembangan flora
dan fauna yang semakin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah
terjadinya degradasi hutan akibat kebakaran ataupun pembukaan hutan untuk
pemukiman.
Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun atmosfer. Secara fisik biosfre ini terbagi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer.
Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun atmosfer. Secara fisik biosfre ini terbagi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer.
. Gambut terletak di antara atosfre dan litosfer, pada
lain pihak tumbuh juga dalam hidrosfer. Gambut merupakan suatu
bentuk organis sebagai asal mula pembentukan batu bara. Di dalamnya hidup
beraneka ragam mikro-plankton yang amat cepat pertumbuhannya, sedangkan umur
jasad-jasad tersebut sangat pendek dan ketika mati akan terendap dalam rawa.
Lapisan gambut mengandung semua
macam garam makanan tanaman yang terlarut dalam air tanah
Gambut dibagi menjadi beberapa
daerah, yaitu:
a. Gambut ombrogin, sebagai gambut pantai, terdapat di dataran tanah Sumatera, Kalimantan dan Irian.
b. Gambut topogin, terdapat pada tanah dataran Jawa (Pangandaran) dan Sumatera serta di tanah pegunungan Jawa dan Sulawesi
a. Gambut ombrogin, sebagai gambut pantai, terdapat di dataran tanah Sumatera, Kalimantan dan Irian.
b. Gambut topogin, terdapat pada tanah dataran Jawa (Pangandaran) dan Sumatera serta di tanah pegunungan Jawa dan Sulawesi
Pengelolaan suatu Cagar Biosfer
dibagi menjadi 3 zona yang saling berhubungan, yaitu :
· Area inti (Core Area) adalah
kawasan konservasi atau kawasan lindung dengan luas yang memadai, mempunyai perlindungan
hukum jangka panjang, untuk melestarikan keanekaragaman hayati beserta
ekosistemnya.
· Zona penyangga (Buffer Zone)
adalah wilayah yang mengelilingi atau berdampingan dengan area inti dan
teridentifikasi, untuk melindungi area inti dari dampak negatif
kegiatan manusia. Dimana hanya kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tujuan
konservasi yang dapat dilakukan.
· Area transisi (Transition Zone)
adalah wilayah terluar dan terluas yang mengelilingi atau berdampingan
dengan zona penyangga. Kegiatan-kegiatan pengalolaan sumberdaya alam secara
lestari dan model-model pembangunan berkelanjutan dipromosikan dan
dikembangkan.
Peta Lokasi Cagar Biosfer di Indonesia
Secara biogeografi wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dibagi menjadi 7 biogeografi utama, yaitu :
1.
Sumatera.
2.
Jawa
dan Bali.
3.
Kalimantan.
4.
Nusa
Tenggara termasuk Pulau Wetar.
5.
Sulawesi.
6.
Maluku.
7.
Papua
termasuk Pulau Kai dan Aru.
Cagar Biosfer adalah situs yang
ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO untuk
mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan,
berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal.
Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan
ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan
antara manusia dan alam. Usulan penetapan cagar biosfer diajukan oleh
pemerintah nasional. Setiap calon cagar harus memenuhi kriteria tertentu dan
sesuai dengan persyaratan minimum sebelum dimasukan kedalam jaringan dunia.
Indonesia mempunyai 7
cagar biosfer antara lain sebagai berikut :
1. Cagar Biosfer Pulau Siberut ditunjuk tahun 1981 dengan area inti Taman Nasional Siberut
seluas 190.500 ha yang ditetapkan pada tahun 1993.
2. Cagar Biosfer Gunung Leuser ditunjuk tahun 1981 dengan area inti Taman Nasional Gunung
Leuser seluas 792.675 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.
3. Cagar Biosfer Tanjung Puting ditunjuk tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Tanjung
Puting seluas 415.040 ha yang ditetapkan pada tahun 1982.
4. Cagar Biosfer Cibodas ditunjuk tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango seluas 15.196 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.
5. Cagar Biosfer Lore Lindu ditunjuk tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Lore
Lindu seluas 229.000 ha yang ditetapkan pada tahun 1993.
6. Cagar Biosfer Komodo dtunjuk pada tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional
Komodo seluas 173.300 ha yang ditetapkan pada tahun 1990. Pada tahun 1989 Kawasan
Komodo juga dideklarasikan sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site).
7. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau (sedang diusulkan) adalah
cagar biosfer hasil kerjasama antara LIPI, Departemen Kehutanan(BBKSDA, Riau),
Pemerintah Daerah Provinsi Riau,dan sektor swasta(Sinar Mas Forestry). Keunikan
dari ekosistem cagar biosfer Giam Siak adalah banyak ditemukan sumber mata air
yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan volume air pada area cagar
biosfer bersangkutan.
Sebelum
makhluk hidup muncul dipermukaan Bumi, yang ada hanya bakal biosfer, yaitu
lingkungan fisis saja. Oleh karena itu, timbullah pertanyaan darimana dan
bagaaimana makhluk hidup itu menghuni dibumi? Untuk menjawab pertanyaan itu
terdapat berbagai teori, yaitu antara lain :
1. Teori Cosmozoa, yang
menyatakan bahawa makhluk hidup datang dibumi dari bagian luar lain alam
semesta ini. Diprediksi bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup
itu merupakan suatu partikel-partikel kecil.
2. Teori Pfluger, yang
menyatakan bahwa Bumi berasal dari suatu materi yang sangat panasa, kemudian
dari bahan itu mengandung karbon dan notrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).
3. Teori Moore, yang
menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan
anorganik pada saat Bumi mengalami pendinginan melalaui suatu proses yang
kompleks dalam larutan yang labil.
4. Teori Allen, yang
menytakam bahwa pada saat keadaan Bumi seperti keadaan sekarang, beberapa
reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar Matahari diserap oleh zat
besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi.
5. Teori Transendemental,
atau ari ciptaan yang merupakan jawaban
secara religi bahwa benda hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan
Yang Mahakuasa diluar jangkauan Sains.
6. Konsep atau Teori
Modern, beberapa ahli Ilmu Alamiah dari Aristoteles samapai beberapa abad
kemudian berpendapat bahwa berdasarkan pengalamannya, benda-benda hidup itu
mungkin dapat timbul dari benda-yang dibebaskan dari opencemaran lalat tidak
menghasilkan ulat. Terdapat banyak bukti bahwa 2000 juta tahun lalu keadaan
permukaan Bumi sangat berbeda dengan keadaam bmi sekarang. Pada saat sebelum
ada tumbuhan dan hewan, udara (atmosfer) terutama terdiri dari gas metan,
amonia, uap air, dan gas hidrogen serta unsur oksigen, nitrigen yang sangat
reaktif, yang bersenyawa sebagai oksidasi nutrida.
PENGERTIAN MAKHLUK HIDUP
Arti
hidup dalam islam dapat diambil dari kata hayat yang berasal dari kata hidayah
yang berarti hidup. Adapun makhluk hidup antara lain
terdiri dari : manusia, jin, malaikat, setan, huwan, dan tumbuh – tumbuhan dan
benda alam. Berbeda dengan makhluk lain manusia memiliki tujuan hidup yang
ditetapkan lebih terperinci oleh ALLAH SWT didalam suatu pedoman hidup.
Makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi beraneka ragam,
tetapi secara garis besar mkahluk hidup dapat digolongkan menjadi dua golongan,
yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan yang termasuk makhluk, secara relatif tidak
dapat berpindah tempat terutama tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan yang
berhijau daun (berchhlorophyl) dapat membuat makanannya dengan mengambil energi
dari sinar matahari. Sebaliknya, hewan seperti kebanyakn mobil, artinya banyak
bergerak atau pindah tempat. Hewan tidak dapat membentuk makannanya sendiri,
maka ia mengambil makanan dari makhluk lain.
Dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk yang
mula-mula adalah sangat serehana tingkatnya, yang bersel, yang bertunggal dan
hidup dari bahan anorganis sehingga tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan
itu, sebagian berubah menjadi hewan, yang selanjutnya berevolusi menjadi
makhluk yang beraneka ragam seperti kehidupan masa kini.
Darwin mengemukakan hukum seleksi alam sebagai penyebab
evolusi yaitu :
1. Semua
makhluk berjuang untuk hidup
2. Yang
lestari ialah yang paling kuat.
petunjuk evolusi dapat kita lihat dari :
1.
Geologi dan palaentologi
2.
Morfolgi dan anatomi perbandingan
3. Reaksi
fisiologis perbandingan
4.
Penyebaran makhluk hidup di muka bumi
5.
Embriologi
Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Mengapa
batu disebut makhluk tak hidup, sedangkan pohon disebut makhluk hidup? Ingatkah
kamu bahwa hanya makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri hidup. Ciri-ciri hidup
tersebut adalah bernapas, bergerak, makan, mengeluarkan zat sisa, tumbuh,
berkembangbiak, peka terhadap rangsang dan beradaptasi.
●Bernapas
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup.
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup.
Reaksi oksidasinya sebagai berikut :
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
●Bergerak
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya.
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya.
Contohnya
gerak daun menguncup, gerak batang menghadap cahaya, gerak akar mendekati
sumber air serta gerak mekarnya bunga.
●Peka terhadap Rangsang
Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Indra peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Indra peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
Tumbuhan tidak mempunyai alat indra,
tetapi peka terhadap rangsang. Misalnya tumbuhan putri malu menguncupkan daunnya
jika disentuh dan pertumbuhan batang kearah cahaya matahari.
● Makan
● Makan
Makanan diperlukan oleh makhluk
hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang
rusak. Tumbuhan hijau memperoleh makanan dengan memproduksi sendiri. Tumbuhan
hijau sebagai produsen mengolah zat-zat anorganik menjadi zat organic
melaluiprosesfotosintesis.
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya.
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya.
Tumbuhan tak berhijau daun, hewan
dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri. Mereka memanfaatkan makanan
dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam.
● Mengeluarkan Zat Sisa
Dalam proses penyerapan makanan,
terbentuklah zat sisa yang merupakan zat yang tidak terserap oleh tubuh.
Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya air dan karbon
dioksida.Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran zat-zat sisa
dibedakan atas : Ekskresi,Respirasi,Defekasi.
• Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine.
• Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melaluihidung.
• Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
• Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine.
• Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melaluihidung.
• Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
●Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.
●BerkembangBiak
Makhluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan.
Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
Makhluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan.
Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
●Beradaptasi
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh pada katak dan itik terdapat selapu renang pada kakinya untukberenang.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak sumber makanan.
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca panas.
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh pada katak dan itik terdapat selapu renang pada kakinya untukberenang.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak sumber makanan.
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca panas.
Dari ciri-ciri tersebut ada perbedaan ciri hidup yang dimiliki antara
hewan/manusia dengan tumbuhan, anatara lain :
Hewan/Manusia
1.BergerakMelakukan gerak pindah tempat.
2.Cara memperoleh makanan: Tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) . Bahan yg dimakanberupazatorganik.
3.Pertumbuhan: Hanya sampai batas usia tertentu
1.BergerakMelakukan gerak pindah tempat.
2.Cara memperoleh makanan: Tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) . Bahan yg dimakanberupazatorganik.
3.Pertumbuhan: Hanya sampai batas usia tertentu
Tumbuhan
1.Bergerak :Tidak dapat berpindah tempat sendiri.
2.Cara memperoleh makanan: Dapat membuat makanan sendiri (autotrof), Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik
3.Pertumbuhan : .Tumbuh terus menerus sampai mati.
1.Bergerak :Tidak dapat berpindah tempat sendiri.
2.Cara memperoleh makanan: Dapat membuat makanan sendiri (autotrof), Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik
3.Pertumbuhan : .Tumbuh terus menerus sampai mati.
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada
ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi
untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur.
Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan
dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam
kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal
dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778),
seorang ahli botani berkebangsaan
Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus.
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena
sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat
dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem
klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus
bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi.
Adapun tujuan Klasifikasi makhluk
hidup adalah :
1.
Mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
2.
Mengetahui
ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup
dari jenis lain
3.
Mengetahui
hubungan kekerabatan makhluk hidup
4.
Emberi
nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama
Selain memiliki tujuan, klasifikasi
memiliki manfaat bagi manusia, antara lain :
1.
Klasifikasi
memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam 275d63a
2.
Klasifikasi
membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup
3.
Klasifikasi
memudahkan komunikasi
PROSES
KLASIFIKASI
Para
biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae
(sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi
ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk
hidup.
1. Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi
atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2. Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan,
makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki
ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam
unit-unit yang disebut takson.
3. Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini
diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok
makhluk hidup.
TINGKATAN
TAKSON
PROSES
KLASIFIKASI
Para biologiawan masih menggunakan buku
Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun
1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus
dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.
Tingkatan-tingkatan pengelompokan
ini disebut takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia
berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International
Committee on Zoological Nomenclature. Urutan takson antara lain :
Kingdom
Divisio
Clasis
Order
Familia/genus
Species
Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis
1.
KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson
tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup
di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker
tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi,
Plantae, dan Animalia
2.
FILUM/DIVISIO
(KELUARGA BESAR).
Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada
tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki
satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan
nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3.
KELAS
(CLASSIS). Kelompok
takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
4.
ORDO
(BANGSA). Setiap
kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi
akhiran ales.
5.
FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah
ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan
biasanya diberi nama idea.
6.
GENUS
(MARGA). Genus
adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas satu
kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata
itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
7.
SPECIES
(JENIS). Species
adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan antar sesamanya
untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)
TATA NAMA BINOMIAL NOMENCLATURE
Banyak makhluk hidup mempunyai nama
local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk
memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal
di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode
binomial nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda),
merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi
makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk
hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai
berikut :
1.
Nama
species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan
kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)
2.
Huruf
pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk
jenis digunakan huruf kecil
3.
Nama
species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
4.
Nama
species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis
bawah, atau lainnya)
5.
Jika
nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
6.
Jika
nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species,
melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species
7.
Nama
species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea
Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
A. Latar Belakang
Membahas tentang
manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya, tentang
tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam, dan segala
aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh.
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan
dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta
terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbal balik baik itu positif maupun negatif.Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan terhadap mahasiswa tentang bagaimana:1. Memahami pengertian manusia
2. Mengetahui kondisi lingkungan yang kondusif bagi manusia
3. Memberikan gambaran hubungan manusia dengan lingkungannya
4. Mencegah dampak-dampak negatif dari pengaruh manusia pada lingkungannya
5. Menganalisis sumber daya alam terkait sebagai kebutuhan manusia dan mengklarifikasinnya
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah manusia dan lingkungan ini tim penulis menggunakan metode kajian pustaka dengan menggunakan media pustaka dan berbagai sumber media elektronik yang dewasa ini berkembang dengan pesatnya.A. Pengertian Manusia dan Lingkungan
1. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
2. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks.Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. (http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/lingkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-pengertian-kerusakan-linkungan-dan-pelestarian-.htm)
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada disekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
B. Korelasi Antara Manusia dengan Lingkungan
1. Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi berarti ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.Kita mengenal beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:
a) Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya.
b) Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.
c) Ekologi ialah biologi lingkungan.
Bertolak dari definisi ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya maka ekologi dapat juga diartikan sebagai imu yang membahas hubungan manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan kebutuhan manusia terhadap lingkungan itu sendiri.Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antara makhluk hidup dengan benda tidak hidup di tempat hidup atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan bahwa ekologi mencoba memperkirakan dan menggambarkan sebagian besar rantai makanan manusia.
Para ahli ekologi mempelajari perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu kepada makhluk hidup yang lain dalam lingkungannya serta faktor-faktor yang menyebabkannya. Serta perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kini para ekolog (orang yang mempelajari ekologi) berfokus kepada ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.
Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak metode untuk mempelajari suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, sedangkan ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.
2. Lingkungan Hidup Manusia
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1 mengartikan Lingkungan Hidup sebagai “kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan komponen biotik diantaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.
C. Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya
Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif.Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri;
Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
1.
Melakukan
eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak
dapat diperbaharui;
2.
Mengadakan
penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta
untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
3.
Melakukan proses
daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke
dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
4.
Melakukan sistem
pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah.
Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi
serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
5.
Membuat
peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan
keanekaan jenis makhluk hidup.
D. Sumber Alam
Sumber alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:Sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.
Sumber alam yang tidak diperbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai golongan sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah, misalkan tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut dikatakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat diperbaharui. Lain halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbaharui dirinya. Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya telah habis digunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut.
Sumber alam biotik dapat terus digunakan atau dimanfaatkan oleh manusia, bila manusia menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti memperhatikan siklus hidup sumber alam tersebut, dan diusahakan jangan sampai sumber alam itu musnah. Sebab, jika suatu jenis spesies di bumi musnah, maka jenis tersebut tidak dapat muncul kembali. Seharusnya manusia menggunakan dengan baik sumber daya biotik dan abiotik secara tepat dan bertanggung jawab.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama dalam penggunaan sumber-sumber alamnya.
Berbagai cara telah dilakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa tanah, air, fauna, flora, bahan-bahan galian, dan sebagainya.
Namun sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini manusia susah seharusnya melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bukanlah transformasi yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya (dari teknologi, sosial budaya dan ekonomi). Perubahan disini lebih kepada perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang menunjang pada penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia.
Masih banyak masyarakat kita yang memiliki kebiasaan yang tidak ramah lingkungan, seperti pengrusakan lingkungan demi keuntungan semata. Seharusnya manusia berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia ini. Khususnya pada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan kerusakan pada bumi ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan lingkungandan mahluk lain.
1. Teori Etika Lingkungan Hidup
1.1. Antroposentrisme
Antroposenstrisme (antropos=manusia) adalah suatu pandangan yang menempatkan manusia sebagai pusat dari alam semesta. Dalam konteks lingkungan hidup, tesis dasar dari antropsenterisme adalah pemanfaatan terhadap lingkungan hidup harus tunduk pada kepentingan manusia. Lingkungan dalam konteks ini hanya memiliki nilai instrumental, sebagai obyek eksploitasi, eksperimen untuk kepentingan manusia. Manusia dalam konteks ini merupakan satu-satunya subyek moral.
Beberapa Tinjauan Kritis terhadap:
– Didasarkan pada pandangan filsafat yang mengatakan bahwa hal yang bernuansa moral hanya berlaku bagi manusia
– Sangat bersifat instrumentalistis yaitu pola hubungan manusia dan alam hanya terbatas pada relasi instrumental semata
– Sangat bersifat teleologis, karena pertimbangan yang diambil untuk peduli terhadap alam didasarkan pada akibat dari tindakan itu bagi kepentingan manusia
– Teori ini telah dituduh sebagai salah satu penyebab bagi terjadinya krisis lingkungan hidup
– Walau banyak kritik dilontarkan kepada teori antroposentrisme, namun sebenarnya argumen di dalamnya cukup sebagai landasan yang kuat bagi pengembangan sikap kepedulian terhadap alam.
1.2. Biosentrisme
Biosentrisme merupakan kebalikan dari antroposentrisme. Biosentrisme merupakan suatu pandangan yang menempatkan alam sebagai yang mempunyai nilai dalam dirinya sendiri, bukan tergantung pada manusia. Oleh karena itu, bukan hanya manusia yang memiliki hak untuk berada, tetapi juga alam. Manusia dalam konteks biosentrisme hanya merupakan salah satu bagian dari alam. Seperti manusia memiliki nilai pada dirinya sendiri, demikianpun bagian-bagian itu memiliki nilai di dalam dirinya sendiri. Dalam konteks ini, biosentrisme merupakan sebuah komunitas moral, dimana semua bagian dari komunitas itu memiliki nilai moral.
Beberapa Tinjauan Kritis :
– Menekankan kewajiban terhadap alam bersumber dari pertimbangan bahwa kehidupan adalah sesuatu yang bernilai, baik kehidupan manusia maupun spesis lain di bumi ini
– Melihat alam dan seluruh isinya mempunyai harkat dan nilai dalam dirinya sendiri
– Memandang manusia sebagai makhluk biologis yang sama dengan makhluk biologis lainnya
– Pada intinya teori biosentrisme berpusat pada komunitas biotis dan seluruh kehidupan yang ada di dalamnya.
– Teori ini memberi bobot dan pertimbangan moral yang sama kepada semua makhluk hidup.
1.3. Ekosentrisme
Ekosentrisme merupakan perluasan dari bisentrisme. Biosentrisme menekankan komunitas bilogis yang hidup, sedangkan ekosentrisme memberikan perhatian pada komunitas biologis yang hidup dan mati. Ekosentrisme dalam konteks ini merupakan suatu paham yang mengajarkan bahwa baik komunitas biologis yang hidup maupun yang mati saling berkaitan satu sama lain. Air, udara, cahaya, tanah dan lain sebagainya sangat menentukan kualitas komunitas biologis.
Beberapa Tinjauan Kritis:
– Versi lain dari ekosentrisme adalah Deep Ecology yang diperkenalkan oleh Arne Naes (filsuf norwegia).
– Deep Ecology disebut sebagai ecosophy, yang berarti kerifan mengatur hidup selaras dengan alam sebagai sebuah rumah tangga dalam arti luas. Deep Ecology menganut prinsip biospheric egalitarianism, yaitu pengakuan bahwa semua organisma dan makhluk hidup adalah anggota yang sama statusnya dari suatu keseluruhan yang terkait sehingga mempunyai martabat yang sama. Dia tidak hanya memusatkan perhatian pada dampak pencemaran bagi kesehatan mausia, tetapi juga pada kehidupan secara keseluruhan .Deep ecology mengatasi sebab utama yang paling dalam dari pencemaran, dan bukan sekedar dampak superfisial dan jangka pendek
2. Bumi Sebagai Kesatuan Ekosistem
2.1. Ekosistem Bumi
Penebangan Bumi terdiri dari berbagai lapisan atau bagian yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Terganggunya salah satu bagian dari ekosistem akan menyebabkan terganggungua kesatuan yang lainnya. Keseluruhan lapisan itu disebut biosfer. Biosfer berasal dari dua kata Yunani yakni bios yang berarti hidup dan sphere yang berari bola. Sedangkan ekosistem berasal dari kata Yunani oikos=rumah dan systema=keseluruhan. Biosfer terdiri dari ekosistem yang tidak terhitung jumlahnya.
2.2. Manusia hanya sebagai salah satu lapisan
Manusia dalam kesatuan ekosistem ini tidak memiliki independensi mutlak. Kualitas hidupnya tergantung pada kualitas ekosistem yang lainnya.
2.3. Peran Manusia yang semakin besar
Tidak bisa disangkal bahwa walaupun manusia hanya merupakan salah satu bagian dari keseluruhan ekosistem, manusia merupakan satu-satunya mahluk yang paling dinamis. Manusia memiliki otak yang lebih besar, kehendak bebas, dan memiliki perasaan. Kualitas-kualitas itu membuat manusia lebih adaptable dibandingkan dengan mahluk yang lainnya, terutama dengan mahluk primata non manusia. Manusia dengan demikian tidak hanya dideterminir oleh lingkungannya, tetapi juga dapat merekayasa lingkungannya sesuai dengan kehendaknya. Sehingga manusia memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap ekosistem baik secara positif maupun negatif.
Hutan sebagai Pengaruh Negatif Manusia terhadap Ekosistem
3. Kesatuan Manusia dengan Lingkungan Hidupnya
3.1. Pengaruh seleksi alam
Manusia, seperti adanya, yaitu fenotipenya, terbentuk oleh interaksi antara genotipe dan lingkungan hidupnya.
3.2. Gambaran Kedudukan Manusia dalam alam lingkungannya
- Dari struktur prilaku manusia.
Dari segi struktur perilaku manusia yang paling dinamis dan adaptabel dengan lingkungannya. Hal ini disebabkan manusia memiliki kualitas akal budi dan memiliki kehendak yang bebas
- Dari segi kedudukan dalam keseluruhan ekosistem
Dalam keseluruhan ekosistem, manusia hanya merupakan salah satu bagian dari bagian yang lainnya. Bagian-bagian ini saling menentukan. Alam dapat menentukan kualitas hidup manusia dan manusia dapat menentukan alam.
4. Mengembangkan Paham yang Tepat tentang Lingkungan
Baik antroposentrisme, biosentrisme maupun ekosentrisme sama-sama memiliki perhatian yang sama tentang kehidupan. Antroposentrisme menekankan kehidupan manusia dan mengabaikannya, biosentrisme menekankan kehidupan mahluk biotik dan ekosentrisme menekankan saling ketergantungan antara berbagai elemen dari ekosistem baik manusia, lingkungan biotik maupun abiotik. Ketiga-tiganya baik manusia, lingkungan biotik maupun abiotik saling menentukan. Manusia tidak akan dapat berkembang sebagai manusia tanpa didukung oleh lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik yang baik. Inilah prinsip dasari dari apa yang disebut dengan deep ecology. Deep ecology bukan hanya sekedar paham filosofis mengenai relasi yang seharusnya antara berbagai elemen dalam ekosistem, melainkan merupakan suatu gerakan baru, kesadaran baru, paradigma baru yang harus menjadi kultur kita dalam setiap prilaku dan pengambilan kebijakan baik kebijakan politis, ekonomis maupun akademik.
“Pengetahuan dan Interaksi Manusia dengan Lingkungan”
Berbicara tentang lingkungan maka mau
tidak mau akan menyinggung aspek manusia, karena keterkaitan manusia dengan
lingkungan adalah hal yang tidak dapat ditampikan. Lingkungan dan manusia
melakukan hubungan timbal balik yang mana membuat interaksi antar keduanya
menjadi saling tergantung, mempengaruhi dan saling bersinggungan.
Pola Interaksi
manusia dengan lingkunganya tergantung pada etika lingkungan apa yang ia pakai,
bagaimana kesadaran ekologisnya serta bagaimana pengetahuan yang ia miliki
keterkaitannya dengan lingkungan. Pengetahuan manusia lah yang mempengaruhi
etika lingkungan dan kesadraan ekologis nya. Karena pengetahuan manusia
merupakan sebuah konstruk sosial (lihat Berger dalan Tafsir Sosial Atas
Kenyataan), dimana dengan dan lewat pengetahuan berbagai hal bisa dipengaruhi
dan mempengaruhi, termasuk dalam hal ini berkaitan dengan lingkungan.
Pengetahuan
dalam analisis Sosiologi Pengetahuan menurut Karl Manheim adalah sesuatu yang
berkaitan dengan kenyataan hidup sehari-hari (pengalaman atau historisitas) dan
eksistensi manusia tersebut. Manusia akan menangkap sebuah realitas didepan
dirinya sesuai dengan pemikiran dan pengetahuannya. Termasuk menangkap sebuah
lingkungan, manusia akan melakukan penilaian sesuai dengan pengetahuannya.
Sampah jika dalam pengetahuannya adalah sesuatu yang tidak berguna, sebuah
maslaah dan sesuatu yang harus dijauhkan dari dirinya maka manusia tersebut
akan menilai sampah yang sebagai sesuatu hal yang menjijikan dan penambah
kekacauan hal ini akan membuat perlakukannya terhadap sampah tidak bersahabat.
Tetapi andaikan manusia memiliki pengetahuan tentang sampah bahwa sampah itu
berguna, mempunyai manfaat bagi manusia, maka akan manusia menilai bahwa sampah
itu bukan sebuah masalah. Dan perlakukan manusia pun pada sampah akan lebih
baik. Pengetahuan dan pemikiran mempengaruhi penilaian manusia terhadap sesuatu
dan mempengaruhi perlakuan manusia terhadap sesuatu tersebut.
August Comte
yang telahlah membagi tahap pemikiran manusia menjadi tiga yaitu teologis,
metafisik dan positivis, dari pembagian ini memperlihatkan keterkaitan antara
pengetahuan manusia dengan interaksi manusia tersebut dengan lingkungan
sekitarnya. Dalam tahap teologis manusia mempercayai suatu kejadian dengan
mengaitkannya pada hal-hal yang bersifat supranatural atau gaib atau mistis,
manusia meyakini bahwa segala kejadian dimuka bumi adalah akibat dari Tuhan,
Dewa, serta hal-hal mistis lain. Sedangkan dalam tahap metafisik perkembangan
akal budi manusia sudah mulai terlihat walau belum maksimal, kejadian di bumi
dianggap sebagai sebab dari adanya hukum-hukum alam. Pemikiran manusia pada
tahap teologis dan metafisik ini membawa manusia menjadi tunduk pada alam
(lingkungan), manusia menganggap dirinya sebagai makhluk yang pasif dan harus
tunduk pada hukum-hukum alam yang berlaku. Manusia pada tahap perkembangan ini
bisa dianalogikan seperti masyarakat atau penduduk desa, yang mana kehidupan
sehari-hari sangat tergantung pada alam, mata pencaharian, tempat tinggal
adalah sebuah alam yang natural yang mempunyai aturan atau hukum tersendiri
yaitu hukum alam. Hukum alam adalah hukum yang mengedepankan keseimbangan (equirilibrium)
dalam segala aspek, dalam hal ini hukum alam adalah hukum yang bertugas menjaga
keseimbangan dari rantai makanan sebagai sebuah bentuk dari jaring-jaring
kehidupan (the web of life). Keteraturan yang dilakukan oleh hukum alam
dan didukung dengan patuhnya manusia pada hukum tersebut membuat tidak ada
masalah dalam interaksi manusia dengan lingkungan. Tahap ketiga dalam
perkembangan pemikiran manusia yaitu positivis merupakan tahap tertinggi dari
pemikiran manusia, dimana manusia telah menggunakan dan mempercayai akal
pikirannya sendiri. Sehingga sesuatu hanya akan dianggap benar jika telah
dibuktikan oleh panca indra dan telah di lakukan pengujian atau penelitian.
Tahap ketiga ini bisa dianalogikan dengan karakteristik masyarakat kota.
Masyarakat kota adalah masyarakat yang melakukan interaksi dengan lingkungan
yang ia buat sendiri, seperti lingkungan ekonomi, sosial, politik dan
pendidikan. Lingkungan-lingkungan buatan seperti itulah yang menjadi tempat
manusia hidup dan melakukan interaksi. Lingkungan buatan tersebut menuntut
manusia untuk patuh pada aturan yang dibuat sendiri, seperti aturan hukum,
aturan tata kota, serta aturan-aturan lain sebagai warga negara. Aturan atau
hukum buatanan tentunya berbeda secara sifat dari hukum alam. Hukum alam bersifat
menjaga keseimbangan dari sebuah sistem kehidupan yaitu jaring-jaring
kehidupan, tetapi hukum manusia adalah hukum yang seperti pemikiran Michael
Foucoult yaitu memiliki kepentingan sehingga adanya keseimbangan diragukan.
Resume
Biosfer dan Makhluk hidup
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung.
Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer
adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan
hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga
sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan.
Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5
miliar tahun usia Bumi.
Seluruh
ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang
cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita
sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan
bakteri, yaitu disebut substrat.
Dua
spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung
(nisia) berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam
ekosistem. Dalam nisianya, organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan
organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif. Sebagai contoh
marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan tropis.
Suatu benda
dinyatakan hidup atau maklhuk hidup jika memiliki ciri-ciri :
1. Melakukan pertukaran zat atau metabolisme; artinya
adanya zat yang masuk dan keluar.
2. Tumbuh; artinya bertambah besar karena pertambahn
dalam dan bergerak.
3. Melakukan reproduksi atau
berkembang biak.
4. Memiliki irritabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan
dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.
5. Memilki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap
lingkun rangsangan itu.
Pengertian
Biosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi
(Pengertian Biosfer Sebagai Struktur Lapisan
Bumi)
Biosfer merupakan sistem kehidupan
paling besar karena terdiri dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk
hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya
sebagai kesatuan.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.
Pemahaman mengenai biosfer sangat
penting untuk pengelolaan sumberdaya hayati, terutama karena perkembangan flora
dan fauna yang semakin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya
degradasi hutan akibat kebakaran ataupun pembukaan hutan untuk pemukiman.
Organisme hidup tersusun oleh
berbagai unsur
yang berasal dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun
atmosfer. Secara fisik biosfre ini terbagi tiga, yaitu litosfer,
hidrosfer dan atmosfer.
. Gambut terletak di antara atosfre dan litosfer, pada
lain pihak tumbuh juga dalam hidrosfer. Gambut merupakan suatu
bentuk organis sebagai asal mula pembentukan batu bara. Di dalamnya hidup
beraneka ragam mikro-plankton yang amat cepat pertumbuhannya, sedangkan umur
jasad-jasad tersebut sangat pendek dan ketika mati akan terendap dalam rawa.
Lapisan gambut mengandung semua
macam garam makanan tanaman yang terlarut dalam air tanah
Resume Makhluk hidup dan
lingkungannya
Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Mengapa
batu disebut makhluk tak hidup, sedangkan pohon disebut makhluk hidup? Ingatkah
kamu bahwa hanya makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri hidup. Ciri-ciri hidup
tersebut adalah bernapas, bergerak, makan, mengeluarkan zat sisa, tumbuh,
berkembangbiak, peka terhadap rangsang dan beradaptasi.
●Bernapas
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup.
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup.
Reaksi oksidasinya sebagai berikut :
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
●Bergerak
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya.
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya.
Contohnya
gerak daun menguncup, gerak batang menghadap cahaya, gerak akar mendekati
sumber air serta gerak mekarnya bunga.
●Peka terhadap Rangsang
Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Indra peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Indra peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
Tumbuhan tidak mempunyai alat indra,
tetapi peka terhadap rangsang. Misalnya tumbuhan putri malu menguncupkan
daunnya jika disentuh dan pertumbuhan batang kearah cahaya matahari.
● Makan
● Makan
Makanan diperlukan oleh makhluk
hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang
rusak. Tumbuhan hijau memperoleh makanan dengan memproduksi sendiri. Tumbuhan
hijau sebagai produsen mengolah zat-zat anorganik menjadi zat organic
melaluiprosesfotosintesis.
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya.
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya.
Tumbuhan tak berhijau daun, hewan
dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri. Mereka memanfaatkan makanan
dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam.
● Mengeluarkan Zat Sisa
Dalam proses penyerapan makanan,
terbentuklah zat sisa yang merupakan zat yang tidak terserap oleh tubuh.
Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya air dan karbon
dioksida.Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran zat-zat sisa
dibedakan atas : Ekskresi,Respirasi,Defekasi.
• Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine.
• Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melaluihidung.
• Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
• Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine.
• Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melaluihidung.
• Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
●Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.
●BerkembangBiak
Makhluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan.
Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
Makhluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan.
Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
●Beradaptasi
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh pada katak dan itik terdapat selapu renang pada kakinya untukberenang.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak sumber makanan.
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca panas.
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh pada katak dan itik terdapat selapu renang pada kakinya untukberenang.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak sumber makanan.
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca panas.
Dari ciri-ciri tersebut ada perbedaan ciri hidup yang dimiliki antara
hewan/manusia dengan tumbuhan, anatara lain :
Hewan/Manusia
1.BergerakMelakukan gerak pindah tempat.
2.Cara memperoleh makanan: Tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) . Bahan yg dimakanberupazatorganik.
3.Pertumbuhan: Hanya sampai batas usia tertentu
1.BergerakMelakukan gerak pindah tempat.
2.Cara memperoleh makanan: Tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) . Bahan yg dimakanberupazatorganik.
3.Pertumbuhan: Hanya sampai batas usia tertentu
Tumbuhan
1.Bergerak :Tidak dapat berpindah tempat sendiri.
2.Cara memperoleh makanan: Dapat membuat makanan sendiri (autotrof), Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik
3.Pertumbuhan : .Tumbuh terus menerus sampai mati.
1.Bergerak :Tidak dapat berpindah tempat sendiri.
2.Cara memperoleh makanan: Dapat membuat makanan sendiri (autotrof), Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik
3.Pertumbuhan : .Tumbuh terus menerus sampai mati.
PROSES
KLASIFIKASI
Para
biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae
(sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi
ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk
hidup.
1. Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses
mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan
diklasifikasi.
2. Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan,
makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki
ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam
unit-unit yang disebut takson.
3. Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini
diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok
makhluk hidup.
.
Kesimpulan
Manusia bertindak sosial dengan cara
memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan
kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya.Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelansungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan datang.
Daftar Pustaka
1. Online Etymology: biologi
6. Jasin, Drs. Maskoeri, dan kawan-kawan.1987.Ilmu Alamiah Dasar,.Rajawali
Pers. Jakarata.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus